Laporan : Drs.H. Sunarto.M.Hum (Ketua MPI PDM Klaten)

Sieradmu.com Sukoharjo – Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah hari ini (22/3/2024) mengadakan kegiatan Ramadhan 1445 Workshop Literasi Digital Moderasi Beragama dengan tema Memperkuat Islam Wasathiyah Di Ruang Digital, di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ketua MPI PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Muchlas, M.T mengatakan workshop ini dilaksanakan untuk Mempengaruhi pola pikir dan perilaku dalam konteks Islam Wasathiyah di Indonesia melaluiruang digital Membekali metode dakwah Islam Wasathiyah dan berkemajuan bagi para aktifis Muhammadiyah melalui literasi digital yang baik.

ā€œMenguatkan pemahaman Islam Wasathiyah di tengah era transformasi digital dan Mengupayakan optimalisasi penyebaran konten Islam Wasathiyah dalam ruang digitalā€,katanya, Jumā€™at.

Dijelaskan dalam wrkhshop ini, panitia menargetkan peserta sebanyak 100 orang terdiri dari MPI PP Muhammadiyah, MPI PWM / PDM se Jawa Tengah, Majelis dan Lembaga Muhammadiyah Angkatan Muda Muhammadiyah Kader Digital Muhammadiyah dan perwakilan Media Massa.

ā€œBeberapa narasumber yang kita undang diantaranya Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Pimpinan Pusat Muhammadiyah Praktisi Media Digitalā€,jelasnya.

Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad yang membuka workshop literasi digital mderasi beragama menyatakan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi islam yang moderat. Hal ini menjadi keputusan dalam Muktamar ke-48 di Surakarta tentang lima karakter Muhammadiyah, salah satunya adalah wasathiyyah yang berarti tengahan atau moderat.

ā€œKH Ahmad Dahlan dahulu sering bertemu dengan para tokoh lintas agama, hal itulah yang menandakan bahwa Muhammadiyah adalam mderatā€,ucapnya.

Profesor Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah sebagai keynote speech, secara daring berharap Workhsop melahrkan pemikiran yang konstruktif , menemukan metode pendekatan dalam metransformasikan islam berkemajuan dalam membangun bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945 namun tetap berkemajuan sebagai bangsa yang ungggul.