Sieradmu.com Yogyakarta – KAI Daop 6 Yogyakarta terus memberikan inovasi dalam layanannya guna menciptakan moda transportasi kereta api (KA) yang mudah bagi masyarakat dan berkelanjutan.
Kali ini Daop 6 melakukan digitalisasi layanan di Stasiun Lempuyangan dengan menghadirkan fasilitas Face Recognition yang diterapkan sejak awal Oktober 2024.
Stasiun Lempuyangan menjadi stasiun ke tiga di Daop 6 Yogyakarta yang menerapkan fasilitas tersebut. Sebelumnya fasilitas face recognition juga telah dihadirkan di Stasiun Yogyakarta sejumlah 4 FR Boarding Gate, Stasiun Solo Balapan sejumlah 2 FR Boarding Gate, dan Stasiun Lempuyangan sendiri sejumlah 2 FR Boarding Gate.
Pelanggan kereta api jarak jauh yang memulai perjalanannya dari Stasiun Lempuyangan, tidak perlu lagi repot-repot menunjukkan berbagai dokumen, seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, maupun KTP.
“Pelanggan cukup sekali melakukan registrasi melalui aplikasi Access by KAI. Selanjutnya pelanggan bisa menggunakan layanan face recognition boarding gate di semua stasiun, terutama Stasiun Lempuyangan,” ujar Manajer Humas Daop 6 Krisbiyantoro.
Face recognition boarding gate merupakan bentuk fasilitas boarding di lingkungan kereta api yang hadir lebih canggih dan modern. Teknologi ini berbasis kamera untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang terintegrasi dengan data tiket kereta pelanggan. Proses verifikasi tersebut hanya memerlukan 1 detik sehingga para pelanggan bisa merasa efisien dan memperlancar antrean pada proses boarding.
Penambahan layanan face recognition ini menjadi bentuk komitmen KAI untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus meningkat. Oleh karena itu, KAI selalu mengupayakan peningkatan fasilitas, baik kualitas maupun kuantitas, di seluruh lini secara konsisten.
“Dengan kehadiran face recognition di Stasiun Lempuyangan, Daop 6 berharap masyarakat dapat merasakan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan menggunakan transportasi kereta api jarak jauh. Kami pun akan terus berupaya meningkatkan pelayanan agar kereta api menjadi pilihan pertama masyarakat dalam bermobilitas,” tutup Kris. (Rachma)