Sieradmu.com Klaten – Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudhattul Athfal Kabupaten Klaten menyelenggarakan Workshop Pelatihan Tari Anak Usia Dini Bagi Guru Raudhlattul Athfal dan Bustanul Athfal, Sabtu (5/10/2024) di Gedung Sunan Pandanaran. Kompleks RSPD Klaten.
Workshop yang dibuka Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Klaten, Anif Sholikin tersebut diikuti enamratusan peserta, para guru RA dan BA perwakilan 26 Kecamatan di Kabupaten Klaten.
Ketua PD IGRA Kabupaten Klaten, Sri Suryati dalam laporannya mengatakan, Workshop Pelatihan Tari Anak Usia Dini Bagi Guru RA/BA menghadirkan nara sumber antara lain Alfian Eko Widodo Adi Prasetyo, M.Pd yang merupakan Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Muhammad Qowim, M.Ag yang merupakan Ketua Sanggar Joglo Alit Kabupaten Klaten.
“Temanya adalah berkretifitas seni tari untuk membentuk akhlaqul karimah pada anak RA maupun BA, total pesertanya adalah 691 orang yang terdiri dari para guru dan kepala sekolah”,katanya.
Selain dalam rangka ,menyongsong Harlah IGRA ke-22, dengan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi, menggali potensi dan kreatifitas para guru RA dan BA dibidang seni tari, selanjutnya melalui media seni tari ini bagaimana para guru dapat menumbuhkan nilai-nilai luhur dan akhlakhul karimah pada anak dan yang paling penting bagaimana IGRA ikut melestarikan seni tari ini sebagai sebagai wartisan tradisional yang sudah mulai ditinggalkan kususnya para generasi muda.
“Tadi para peserta juga diajarkan tari “RERESIK” yang didalamnya terdapat unsur edukasi menjaga kebersihan, ini banyak diminta para guru yang menerapkan P5 dan nantinya akan kita siapkan untuk pementasannya dalam tari kolosal pada puncak Harlah IGRA ke-22”,ucapnya.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Klaten, Anif Sholikin mengapresiasi kiprah PD IGRA Kabupaten Klaten dalam rangka melestarikan seni tari sekaligus m embentuk karakter atau akhlak mulia bagi anak usia dini.
“Perkembangan seni tari yang dijiwai oleh ilmu agama ini juga m,engikuti perkembangan peradaban, artinya pengembangan seni tari yang tetap melekat nilai nilai agama, itulah apa yang dilakukan oleh IGRA yang baik dan perlu kita ap;resiasi”,ujarnya.
Sedangkan Alfian Eko Widodo Adi Prasetyo, M.Pd yang merupakan Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam kesempatan tersebut menghadirkan materi tentang Pembelajaran seni untuk anak usia dini yang berhubungan dengan ketrampilan psikomotorik, afektif dan kognitif dengan kegiatan bermain dapat diimplementasikan dalam pembelajaran gerak dan lagu serta pembelajaran seni tari.
“Belajar menari termasuk belajar yang mengutamakan ketrampilan motorik, ketrampilan tersebut berupa ketrampilan melakukan gerak-gerak anggota tubuh, karena aspek yang diutamakan pada pembelajaran tari adalah aspek psikomotorik, melalui workshop ini paraguru PAUD melalui IGRA nampak serius dalam mengikuti pembelajaran kompetensi seni tari, menciptakan tarian dan belajar menari bersama”,pungkasnya.
Menurutnya Mengajarkan tari dan gerak lagu pada anak usia dini tidaklah mudah, perlumetode yang tepat sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapaii optimal, satu hal yang harus dipertimbangkan adalah pembelajaran seni pada anak bisa dilakukan secara terpadu dengan pengembangan kemampuan yang lain, maka kita juga harus tahu bahwa pembelajaran pada anak usia dini adalah dengan permainan. (Nur)