Sieradmu.com Klaten – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Klaten Majelis Tabligh dan Ketarjihan menyelenggarakan Temu Mubalighot PDA MTK dan PCA MTK se-Kabupaten Klaten dengan agenda Pelatihan Konten Digital,Ahad (31/3/2024).

Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai bekal bagi para Mubalighot ‘Aisyiyah Klaten dalam rangka memperluas dakwah ‘Aisyiyah selain melalui dakwah kultural juga mencakup dakwah digital sebagai perluasan sasaran dakwah.

Ketua PDA Klaten, Sri Mulyani Rahayuningsih dalam sambutannya mengatakan, bahwa komunitas harus kita gerakkan untuk kemaslahatan umat demi kemajuan bangsa. Sasaran yang kita bidik untuk tujuan dakwah komunitas harus kita sesuaikan dengan kondisinya dengan gerakan dari akar rumput.

“Dalam berdakwah tidak hanya melalui komunikasi secara lisan tetapi juga dapat memanfaatkan jari jemari sebagai sarana untuk berdakwah melalui media sosial. Hal ini sebagai langkah mewujudkan dakwah perempuan berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan”,katanya.

Koordinator Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Klaten Ibunda Suwarni mengungkapkan, bahwa pelatihan konten digital ini sebagai upaya menaikkan branding ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan berkemajuan.

“Untuk mewujudkan hal itu kader ‘Aisyiyah harus berkomitmen dalam terbangunnya kualitas aqidah, akhlak, ibadah, dan mu’amalah dunyawiyah di kalangan umat berlandaskan nilai-nilai yg terkandung dalam al-Qur’an dan Sunnah maqbulah melalui pesan-pesan yang mencerahkan”,ungkapnya.

Sedangkan, Ketua MTK PDA, Iswatiningrum, mengajak semua peserta aktif untuk mengikuti pelatihan ini, agar ilmunya dapat ditularkan kepada ibu-ibu ‘Aisyiyah di Cabang masing-masing serta di Ranting sebagai gerakan ‘Aisyiyah di akar rumput.

Sementara itu Arik Purwaningsih, sebagai nara sumber sekaligus koordinator Divisi Tabligh Digital dan Komunitas menyampaikan pentingnya kader ‘Aisyiyah menyeriusi dakwah digital sebagai branding values menuju ‘Aisyiyah berkemajuan.

“Kami mengajak peserta membuat konten digital dengan langkah awal membuat kultum artikel. Pada sesi ini peserta dibagi dalam empat kelompok besar untuk mempraktikkan bagaimana membuat kultum artikel. Pada sesi praktik, peserta berlomba-lomba mengirim artikel tercepat, dengan empat peserta tercepat dalam mengirim artikel mendapatkan reward buku karya nara sumber”,ujarnya.

Arik menambahkan nantinya setelah pelatihan ini perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan berikutnya dalam pembuatan flyer dengan menggunakan aplikasi Canva sehingga dapat membuat konten dakwah digital.

“ Harapannya masing-masing cabang memiliki minimal satu akun media sosial sebagai sarana dakwah. Tentu hal ini diawali dengan tahapan perencanaan konten, memahami karakteristik sosial media, untuk mengemas konten menjadi sajian menarik yang bernilai edukatif, berwawasan Islam dan bermanfaat bagi siapa saja.”,pungkasnya. (Nur/*)