Sieradmu.com Klaten – Radio Komunitas Bolo Tani dan Kebudayaan Jawi, Botani FM Delanggu Klaten memberikan penghormatan kepada sang maestro wayang kulit , almarhum Dr. Ir. H. Warsina Hardjadarsana, M.Si yang meninggal pada 12 Desember 2024 akibat serangan jantung.

Doa bersama dipimpin Ketua MUI Delanggu, H. Muhammad Khotib diikuti pengurus dewan kesenian Klaten dan Delanggu, kerabat dekat almarhum Ki Warsino, paguyuban dalang, komunitas penggemar wayang kulit serta sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat insan pers dan lainnya.

Pimpinan Radio Botani FM, Drs.H. Sunarto.M.Hum menyatakan umbul donga ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum yang merupakan maestro wayang kulit yang sangat dekat dengan masyarakat dan kelahiran Klaten.

“Ki Warseno Slank dikenal dengan ciri khasnya setiap pertunjukan wayang dalam memilih lakon atau cerita agar menarik disaksikan oleh para penonton. Kreativitas nya dalam mengemas cerita tradisional dengan sentuhan modern membuat pertunjukannya selalu dinanti, menjadikannya sosok yang dihormati di dunia seni pewayangan”,katanya.

Tidak hanya itu kegiatan mala mini menurutnya sekaligus menandai dimulainya kembali siaran ringgit wacucal (Wayang kulit) di Radio Botani 107.7 FM yang selama ini sangat konsisten sebagai radio komunitas yang mengusung jargon radio komunitas bolotani dan kebudayaan Jawa.

“Konisitensi kami dalam merawat dan melestarikan kebudayaan jawa melalui berbagai program yang dikemas di Botani FM, Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Jawa Tengah menganugerahkan kepada kami sebagai lembaga penyiaran komunitas terbaik sebanyak dua kali terakhir pada tahun 2022 di kampus Udinus, Semarang”,ucapnya.

mendoakan almarhum agar Husnul Khotimah diampuni kesalahannya serta diterima segala amal ibadahnya oleh yang Tuhan Maha Kuasa.

Sekretaris Umum Dewan Kesenian Klaten, Joko Sardjono mengapresiasi kegiatan umbul dongo dan peluncuran program siaran wayang kulit di Radio Botani FM Delanggu.

“Ini adalah merupakan salah satu upaya guna ikut melestarikan seni dan budaya Jawa khususnya kesenian tradisional wayang kulit, serta ikut memelihara dan melestarikan budaya adiluhung tersebut agar tidak terlupakan oleh generasi muda para penerus bangsa nantinya”,ujarnya.

Dia optimis dengan menghadirkan agenda-agenda seni dan budaya baik Wayang Kulit maupun kajian seni dan di Radio Botani FM akan semakin banyak penggemarnya. (Rachma)