Sieradmu.com Klaten – Sebanyak 357 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Klaten (UMKLA), mengikuti Darul Arqam Purna Studi (DAPS) dan Job Fair, berlangsung di aula kampus setempat. Rektor menyebut, DAP ini merupakan kegiaan wajib yang harus diikuti para mahasiswa menjelang berakhirnya masa perkuliahan di UMKLA dan sebagai bentuk penguatan karakter lulusan yang andal dan bermartabat.

Wakil Rektor UMKLA, Sutaryono menyebut, kegiatan tersebut memberi pembekalan pada calon wisuda dan sebagai syarat wajib sebelum menjalani wisuda. Pantia menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jamaludin Ahmad, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten, Wahid Syaifudin dan Sugiyanto dan sejumlah narsumber lainnya.

ā€œUntuk Job Far sendiri akan dihadiri mitra industri dari Jepang dan beberapa rumah sakit di Klaten seperti RSD Bagas Waras, RSU PKU Muhammadiyah Prambanan, RSU Islam Klaten, RSU PKU Muhammadiyah Delanggu, Apotek K-24, PT. Sido Muncul , Klinik Ed Radna, Klinik Sehat Migoenani dan RSU Aisyiyah Klatenā€,katanya Jumā€™at.

Dijelaskan dari jumlah 357 mahasiswa yang akan diwisuda terdiri dari mahasiswa regular dan mahasiswa RPL sarjana keperawatan, untuk mahasiswa regular mereka telah memiliki perbekalan lengkap dan siap terjun di dunia kerja.

Rektor UMKLA, Sri Sat Titi Hamranani mengungkapkan dengan penanaman ideology, karakter keislaman dan Kemuhammadiyahan di UMKLA bagi mahasiswa dimulai awal masuk pada saat PKKMB, kemudian ada Baitul Arqam Dasar pada tingkat satu,Ā  bagi mahasiswa yang ikut organsasi IMM akan ketemu dengan latihan dasar kepemimpinan danĀ  sampai dengan menjelang kelulusan mereka mendapatkan pembinaan dalam DAP ini.

ā€œDari sini kami berharap salah satu misi Ā UMKLA menghasilkan Ā kader persyarikatan dibidang kesehatan dan sosial humaniora dapat terwujudā€,ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua PDM Klaten, Wahid Syaifudin menyampaikan materi tentang peran penting masjid dan ilmu dalam membangun masyarakat. Para luusan UMKA ini nantinya dapat menjadi bagian dari uppaya memakmurkan masjid seperti Ā Inisiator Kegiatan Edukatif, Ā Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan Membuat program-program pemberdayaan berbasis masjid, seperti bakti sosial, bimbingan belajar gratis, atau kegiatan kesehatan dan Penyuluhan Teknologi seperti Mengembangkan platform digital masjid, seperti pengelolaan dana sosial secara transparan, atau mendigitalisasi kegiatan-kegiatan masjid agar lebih terjangkau masyarakat luas.

Sedangkan Ketua LPCR PP Muhammadiyah, Jamaludin Ahmad dalam kesempatan tesebut menguraikan tentang Muhammadiyah Gerakan Dakwah MultikulturalĀ  melalui bagaimana berdakwah melalui muhammadiyah .

ā€œAgama islam adalah agama yang kaffah, multidimensi, multi aspek, makadakwahnya harus menggambarkan kekaffahan islam tersebut, budaya juga bagian dari hal yang harus diperhatikan dalam berdakwah, Muhammadiyah telah merumuskan dakwah kultural dalam tanwir di Bali, itu menggambarkan bagaimana Muhammadiyah itu dkwahnya tidak ekstrim kanan maupun kiriā€,pungkasnya. (Nur)